Beranda » Cerita » Panas Terik di Pinggir Jalan

Panas Terik di Pinggir Jalan

Dipublish pada 4 Oktober 2020 | Dilihat sebanyak 1.785 kali | Kategori: Cerita
Panas Terik di Pinggir Jalan

Panas Terik di Pinggir Jalan

Hari itu matahari bersinar sangat terik di sebuah kota pesisir. Di sepanjang jalan menuju pasar, suasana tampak lengang. Panas yang menyengat membuat orang-orang lebih memilih untuk tinggal di rumah daripada keluar beraktivitas. Namun, di pinggir jalan yang sepi itu, seorang nelayan bernama Pak Budi tetap setia menjajakan hasil tangkapannya.

Pak Budi yang Pantang Menyerah

Pak Budi adalah nelayan yang gigih dan pantang menyerah. Setiap hari, sejak subuh, ia sudah berangkat melaut dan kembali dengan perahu penuh ikan segar. Meski hari itu panasnya luar biasa, Pak Budi tetap membuka lapaknya di pasar, berharap ada pembeli yang datang.

Pasar yang Sepi

Pasar hari itu terlihat sangat sepi. Hanya beberapa pedagang yang bertahan di bawah naungan tenda-tenda mereka. Para pembeli yang biasanya ramai, kali ini hanya sedikit yang berani menghadapi teriknya matahari. Pak Budi merasa cemas melihat ikan-ikannya yang masih banyak dan belum terjual.

Ide Cemerlang Pak Budi

Tidak ingin menyerah pada keadaan, Pak Budi berpikir keras. Ia lalu teringat akan beberapa buah kelapa muda yang ada di rumahnya. Segera, ia pulang dan membawa kelapa-kelapa muda tersebut kembali ke pasar. Dengan cepat, ia menyiapkan kelapa-kelapa muda itu untuk dijual bersama ikan-ikannya.

Kelapa Muda yang Menyegarkan

Pak Budi mulai menawarkan kelapa muda yang segar kepada orang-orang yang lewat. Sambil meminum air kelapa yang menyegarkan, para pembeli pun tertarik untuk melihat ikan-ikan segar yang dijual Pak Budi. Ternyata, banyak yang membeli kelapa muda dan kemudian tertarik membeli ikan untuk dibawa pulang.

Ramainya Lapak Pak Budi

Dalam waktu singkat, lapak Pak Budi mulai ramai. Orang-orang yang awalnya hanya ingin membeli kelapa muda, kini juga membeli ikan-ikannya. Suasana di sekitar lapaknya menjadi lebih hidup. Pak Budi senang melihat pembeli yang datang silih berganti, membuat lapaknya tetap ramai meskipun panas terik.

Akhir yang Bahagia

Menjelang sore, semua ikan Pak Budi akhirnya habis terjual. Ia tersenyum puas melihat hasil usahanya hari itu. Meskipun panas terik sempat membuatnya cemas, dengan kreativitas dan semangat pantang menyerah, ia berhasil menjual semua dagangannya.

Saat matahari mulai terbenam, Pak Budi membereskan lapaknya dengan hati riang. Ia pulang dengan perasaan bahagia dan bersyukur, mengetahui bahwa selalu ada jalan keluar di setiap kesulitan.

Di rumah, Pak Budi disambut keluarganya dengan penuh kehangatan. Mereka berkumpul, menikmati makan malam dengan ikan segar yang menjadi favorit keluarga. Pak Budi menceritakan pengalamannya hari itu, memberikan inspirasi kepada anak-anaknya tentang pentingnya semangat dan kreativitas dalam menghadapi tantangan.

 

Bagikan

Belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi.

Komentar Anda* Nama Anda* Email Anda* Website Anda

Laman